Thursday, October 21, 2010

I can't determine the title .. hoho



 Namaku Kiya, aku duduk di kelas 2 SMP. Aku tinggal di Perth (Australia). Orang – orang menyebutku si otak komputer karena, aku selalu juara 1 dalam perlombaan.
Suatu saat, aku pindah sekolah karena orang tua ku pindah kerja. Kupikir sekolah baru itu menakutkan, tetapi ternyata hal itu sama sekali bohong. Setelah 3 hari, aku mendapatkan sahabat, yang bernama Gita. Dia juga termasuk orang yang pintar di kelas. Aku senang sekali bergaul dengannya karena, orangnya mengasyikkan. Sampai-sampai setiap belajar aku selalu ke rumahnya. Aku juga sering menginap di rumahnya jika hari libur tiba.
Setelah aku duduk di kelas 3 SMP, datang anak baru yang bernama Fitri. Dia juga orang yang cerdas rupanya. Tapi semakin hari, ulahnya semakin nakal dan jail. Aku sungguh kesal padanya, ditambah lagi dia selalu mengajak main Gita sehingga aku tak mempunyai teman.
Hari ke hari aku selalu duduk sendiri, tak seperti dulu lagi. Gita sudah malas bermain dengan ku. Hingga suatu saat aku didatangi murid yang juga sekolah di sekolah baruku, namanya sih enggak gaul yaitu Painem(Gitu-gitu juga pinter Bahasa Inggris). Tapi orangnya asyik juga untuk diajak berbincang-bincang dengan logat Inggrisnya.
Pertama kali aku kenal orangnya aku agak dredeg karena orangnya pakai bhs.Inggris plus bhs.Indonesia.
“Hai, What your name?” kata Painem
“Oh hai, namaku Kiya.” Jawab ku
“Oh Kiya namaku Valentine Julia Tanem Redjo Painem Binti Sugirah, just call me Painem, ok?” Katanya
“(dalam hati, ku ketawa terbahak-bahak) Wow nama yang bagus!” Jawab diriku
“Dimana house mu?” Dia bertanya lagi
“Di Perumahan Larasati no. 3A.” Ku jawab lagi
“Klo aqu sih di Jrujuk village” Dibalasnya
            Tak lama dia pergi ke perpustakaan...Aku pun kembali sendiri.
            Tak kusangka di sekolah ini ada orang seperti itu. Aku pun selalu tertawa sendiri setiap mengingat percakapan yang ku lakukan dengannya. Akhirnya orang-orang tidak menyebutku otak komputer lagi but, crazy girl alias orgil. Tapi aku gak terpengaruh sama sekali cause itu semua gag ku masukkan hati.
            TENG...TENG...TENG...Bel berbunyi tanda pulang sekolah aku ketemu lagi sama Painem.
            “Hallo, Kiya ayo brangkat sama aku!” ajaknya
            “Emmm...gag usah deh aku jalan aja.” Jawab ku
            “Come on!” Paksanya
            “Ya udah deh....” Akhir nya ku ingin ikut dengannya. Tapi setelah ku lihat OMG dia naik angkot super murah....Gak biasanya deh aku naik angkot. Biasanya dijemput papa or mama.
            Sampai juga di rumah ku critakan semua kejadian di buku diary ku yang bertempat tinggal di Laptop lama ku....
            Esok harinya di sekolah....
            “Hai Nem!” sapa ku kepada painem
            “Hai too!” jawabnya
            “Mau kemana?” tanya ku
            “I want to go to library...” jawab Painem kepada ku
            “Ooh...ya udah deh kalau gitu aku ke kantor guru dulu  ya...” balas ku
            “Alright!” jawab Painem
            Tak terasa setelah aku belajar di sekolah sesuatu buruk terjadi...
            Ya betul itu adalah gempa, gempa itu berkekuatans sekitar 7,4 SR. Tak lama gempa pun usai tapi akibat dari gempa itu :
Ø  Bangunan rusak parah
Ø  Diperkirakan ada yang terkena reruntuhan bangunan sehingga tewas di tempat
            Aku sungguh menangis karena tak kuat untuk meliat dua orang mayat yang tebujur kaku tak berdaya yaitu mayat Gita dan Fitri yang katanya diketemukan di dekat kantin sekolah....Sungguh tragis kematian mereka, dengan berlumuran darah segar dah pecahan kaca lorong sekolah,  mereka dibawa oleh para polisi ke Rumah Sakit untuk diotopsi.
            Sejak peristiwa itu aku menjadi trauma dan memberikan luka di hati yang sangat mendalam, karena Gita yang dulu pernah menjadi sahabatku harus pergi begitu saja untuk selama-lamanya.
            Tapi untung saja ada Painem yang selalu menghiburku di saat ku sedih... Tapi bagaimanapun tak ada yang bisa menggantikan tawa Gita yang ada saat ku bermain dengannya dan saat ku belajar dengannya. Tidak akan pernah ada.....
            Akhirnya setekah lulus SMP aku kembali melanjutkan SMA ku di Darwin (ya juga di Australia) , karena ayah ku dipindah tugaskan lagi...Sedih rasanya meninggalkan Painem. Tapi mau gimana lagi aku harus mengikuti kemana ayah ku dipindah tugaskan ya hitung-hitung buat cari pengalaman...
            Aku tinggal disana dan sekolah di Senior High School di darwin sampai akhirnya aku meneruskan kuliah di Universitas Cambridge pinginnya sih di Universitas Oxford but my father says kalau di sana tuh agak ndak enak jd disuruh di Cambridge.
            Aku pun meneruskan kerja di London dan hidup bahagia di sana bersama keluarga ku Papa,Mama,dan 2 Adikku yang masih SMP.

*Cerita ini hanya fiktif belaka .. kalaupun ada kesamaan nama dan lain2 hanya sebuah kebetulan*

No comments:

Post a Comment